MENARUH HATI DALAM DOA


Apa yang biasa kita lakukan setelah shalat? Berdzikir, berdoa?  

Setelah berdzikir, imam mulai mengangkat tangan dan memanjatkan doa-doa dengan khusyuk, mungkin kita sering mendengar doa-doa itu sambil mengikutinya dalam hati dan menjawab dengan lirih  ‘Aamiiin aamiin dan aamiin’ sampai imam menutup doanya. 

Sering terlintas, aku ini bener bener berdoa nggak sih? 
Atau hanya sekedar mengucapkan hafalan yang berbahasa arab?
Apa aku benar-benar menaruh hati Ketika berdoa?

Padahal sebagian kita mungkin tahu, “Doa adalah ibadah” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). “Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi” (HR Abu Ya'la) dan "Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada doa." (HR Ahmad).

Sampailah aku pada Ucapan beliau, Ustadz Salim A fillah, “Berdoa itu bukan memberi tahu Allah apa keinginan kita, apa hajat kita, karena Allah Maha Tahu isi hati kita. Tetapi berbincang-bincang mesra dengan Allah, supaya Allah ridhoi apa yang di anugerahkan untuk kita. Adab seorang hamba terbaik(dalam berdoa) biasanya menyerahkan segala kebaikan disisi Allah” 

Ahh, aku tahu, mungkin aku terlalu angkuh ketika berdoa, aku belum menempatkan hatiku untuk Allah dan benar-benar meminta, mengharapkan ridhoNya. Mungkin karena doa-doa ini dihafal jadi bagiku seperti rutinitas saja? 

Dulu, Ketika pelajaran doa dan hadits, ya memang dihafal tapi untuk mendapatkan nilai, atau aku yang kebagian jadwal imam di pondok jadi harus menghafalkan doa-doa, contoh doa tahajud ini yang dihafal, coba cari untuk arab atau latinnya, bisa baca artinya ini,

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

Bagus bangetkan artinya? Coba bayangkan di sepertiga malam, kita hanya berdua dengan Allah, berbincang dengan Allah, menaruh hati padaNya, meminta dan memohon hanya padaNya… 

Dari doa tahajud ini aku belajar, selama ini aku berdoa tanpa mau memaknai artinya, mungkin kita dulu juga menghafal artinya, tapi lupa memaknai artinya. Seperti kita udah berdua nih sama orang yang punya segalanya dan bisa memberikan kita apapun, minta sesuatu tapi kita gatau sesuatunya itu apa? Atau kita udah mengobrol Panjang lebar tapi kita gatau apa yang kita obrolin, nggak sampai pada intinya? Komunikasinya engga berjalan lancar? Rasanya, kosong. 

Jadi sedikit berbagi, mungkin bisa bermanfaat atau berlaku bagi kalian juga, bukan maksud menggurui juga, yuk mulai memaknai arti doa-doa ini, agar bisa sampai maknanya di hati, dan dapat meningkatkan kualitas ibadah kita.   


Anindita Amrina Rasyada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum Aktivis Rohis

MENUJU ZONA NYAMAN

Kamu Istimewa. Stop Insecure Pada Diri Sendiri, Ya!