BELAJAR MENCINTAI
Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
Pujian pada Alloh SWT sebagai pemilik hati yang mampu membolak-balikan dengan begitu mudahnya. Serta rasa syukur pada Alloh yang senantiasa kasih dan sayangnya dapat kita rasakan sampai saat ini dengan kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dari masa lalu yang penuh onak dan duri. Semoga setiap niat dan ikhtiyar selau dicatat sebagai amal kebaikan yang kelak bisa menyelamatkan kita pada masa yang menegangkan ( Yaumul Mizan), Aamin.
Sholawat beserta salam pada Rosululloh SAW yang selalu kita rindukan sebagaimana beliau yang merindukan kita ummatnya. Semoga dengan kita selalu dalam jalan dakwah, jalan yag sama dilalui oleh Rosululloh SAW menjadikan kita kelak bisa berjumpa dan bertentangga dengan beliau di Jannah. Aamin
Alloh SWT menciptakan manusia dengan berbagai keistimewaan dan menjadikannya sebaik-baik ciptaan. Manusia memiliki fitrah yang Alloh berikan sebagai tanda-tanda kekuasaanya, fitrah tersebut berupa mahabbah yang melekat dalam hati sanubari. Mahabbah atau cinta merupakan suatu fitrah yang diberikan Alloh SWT yang maha mencintai ( al-wadud ) sebagai pemilik nama-nama yang baik ( Asma al -Husna ).
Cinta itu perlu bukti bukan sekedar ucapan belaka dan bukan juga hanya sebagai wacana saja, bukan juga untuk meramaikan status WA. eeiiittttt, berbicara ttg cinta-cinta, mencintai yg dimaksud penulis adalah “Cinta Qur'an” lo ya !!! bukan yang lain. So, jangan baperan. Yuk simak lagi tulisannnya.
Cinta Qur'an, Namanya juga cinta tak mau jauh-jauh darinya, selalu ingin dibawa kemanapun ia melangkah, sebagai penglipur lara dan penyejuk hati dikala sepi, tak lain dan tak bukan hanya untuk mengharap ridho illahi, cinta itu ingin memiliki sampai masuk dan menghujam di dalam hati. ingat lo ya ini “Cinta Quran” bukan yg lain.
Sebagai penyemangat agar kedekatan kita dengan Qur’an semakin melekat. Maka “Cinta” ini perlu di pupuk agar cinta itu tumbuh dan berbunga dengan semerbak wangi baunya. Dalam kitab At-Tibyan karya imam An-Nawawi bahwa Rosululloh SAW bersabda, diriwayatkan dari abdullah bin mas’ud ,ia berkata, Rosululloh SAW bersabda: “ Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari kitabuloh maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dikalikan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu dihitung satu huruf, akan tetapi alif dihitung satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga dihitung satu huruf “ (HR.Abu Isa muhammad bin isa At-Tirmidzi, menurut nya hadis ini hasan shahih). Jadi teringat nasehat hamba Alloh dan seorang hafizhoh, beliau mengatakan " Jika alloh mudahkan kita untuk membaca Qur’an, itu merupakan suatu amanah untuk melafalkan nya dengan baik dan benar, jika Alloh memberikan hafalan Qur’an padamu (baik itu sedikit atau banyak) itu berarti amanah untukmu untuk menjaganya. Maka jagalah dia jangan sampai pergi atau hilang, jagalah sampai engkau mati (murojaah).
Mencintai Qur’an tidak sekedar pengakuan, tetapi erat dan saling berkaitan dengan konsekuesi yang harus ditunjukan. Konsekuensi cinta itu ada beberapa hal (Yani, Ahmad: 2014): Pertama, berhubungan erat dengan nya. Menjalin hubungan erat dengan sering memegangnya, membukanya tiap lembar, merawatnya dan membacanya dengan penuh makna. Alloh SWT berfirman " Orang-Orang yang telah kami berikan kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barang siapa ingkar kepadanya. Mereka itulah orang-orang yang rugi”(Q.SAl-Baqarah:121).
Kedua, membina diri dengan nya, Sebagai muslim hendaknya kita membina diri dengan Al-Qur’an. Semoga dengan itu Alloh SWT meridhoi kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Aamiin Sebagaimana firman Alloh SWT " Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa “ (Q.S Al baqarah :2).
Tak terasa bulan Ramadhan sudah semakin dekat bahkan berada di depan mata, bulan ramadhan merupakan bulan Al-Qur'an karenanya setiap muslim berlomba-lomba untuk terus berdekatan dengannya baik itu membaca, mentadaburi atau bahkan menghafalkannya. Moment ramadhan hanya sekali dalam setahun maka dari itu mari kita persiapkan diri untuk terus belajar mencintai agar cinta ini diakui oleh illahi robbi. Perlu di ingat bisa jadi ramadhan tahun ini adalah ramadhan terakhir kita, jika benar begitu ketentuaNYA maka mari bersama-sama menjadikan ramadhan kali ini ramadhan yang lebih baik dari ramadhan kemarin bahkan menajadikannya ramadhan terbaik. Sehingga saat waktunya pulang tak ada penyesalan melainkan senyuman penuh kebahagiaan.
Al-Qur'an merupakan suatu kemuliaan, bulan turunnya Al-Qur’an menjadi bulan yang istimewa (Ramadhan), malaikat yang bertugas menyampaikan nya (Jibril) menjadi mulia, hamba Alloh SWT yang diberikan tugas (Muhammad SAW) menjadi mulia. Maka pantas setiap insan dalam hatinya ada Qur'an menjadikan nya mulia dengan terus menjaga, berkarya dengan Qur’an hingga karyanya menjulang tinggi sampai ke langit. Sebagaimana yang telah Alloh sampaikan dalam Qur’an artinya ".......seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit “ (Q.S Ibrohim: 24).
Ahirnya, kita sudah sampai dipenghujung tulisan, Coretan sedikit yang saya buat dari awal sampai ahir. jangan samakan dengan penulis yang penuh inspirasi dan menggugah hati. Saya buat tulisan "belajar mencintai" untuk menasehati diri ini yang berproses menjadi baik, semoga tulisan ini bisa sebagai nasehat untuk kita bersama. Aamiin
Saya mohon maaf jika ada kata-kata yang ambigu atau agak gimana gitu ??? Bahkan mungkin judulnya yang agak titik..titik..titik. Semua itu saya buat dengan tujuan karena Alloh SWT agar kita semua tertarik untuk membacanya :).
Diri ini hanyalah seorang hamba yang terus berproses menjadi baik, walaupun ku tau aku hanyalah seonggok daging berlumuran dosa yang kelak akan busuk dan kaku, dimakan oleh makhluk yang menjijikan tak berkuku (belatung). “Jika dosa itu berbau maka pasti tidak ada orang yang mau duduk disebelahku” ucapan oleh imam muhammad bin wasi.
Cukup sekian kawan, Wallahu ‘alam bish shawwab
Next rilis buku karya saya, semoga alloh mudahkan. Aamiin
Wa salamu ‘alaikum Wr.Wb
Hamba Alloh Yang terbelenggu oleh dosanya;
Pena Dakwah
Komentar
Posting Komentar