Bacaan Wajib Buat Kamu Punya Medsos


Di zaman digital seperti sekarang ini banyak pekerjaan yang sebelumnya sulit untuk dijangkau akan tetapi sangat mudah dilakukan dimasa sekarang. Semisal mengirim pesan, kalau zaman dulu butuh effort untuk mengusahakan pesan terkirim, terlebih berkirim pesan pada orang yang jauh, lintas kota atau bahkan lintas provinsi. Butuh waktu untuk mencari alat tulis, dan butuh waktu juga untuk menulis biar kalimat yang disampai mudah diterima oleh pembaca pesan. Dizaman ini tidak terjadi lagi seperti demikian, mudah saja untuk mengirim pesan kepada orang lintas kota atau bahkan lintas Negara, seakan tidak ada sekat antara pengirim dan penerima pesan.

 

Nah, begitu juga dalam hal kebaikan dengan mudah dilakukan pada zaman ini, walaupun hanya membantu sesama dengan menge-like postingan bermanfaat yang muncul diberanda. Tau kan kalau postingan orang bisa terus ke-up kalau terus ada yang me-repost, like, komentar, bahkan fitur save postingan -dipojok kanan bawah- juga mempengaruhi algoritma instagram. Ini sekaligus teguran buat Anda yang ogah banget menge-like postingan jualan.

 

Pernah liat explore instagram? Postingan apa yang Anda lihat? nah itu tidak terlepas dari peran following Anda yang melakukan hal diatas pada jenis postingan yang Anda lihat, dan bisa jadi atas peran Anda sendiri yang suka demikian. Kebayang ga kalau seandainya semua orang-orang yang punya niatan kebaikan melakukan like, komen, save, dan repost hanya pada postingan yang bermanfaat saja. Bukan malah melakukan pada postingan yang memicu syubhat dan syahwat, walaupun Anda mengomentari nasehat, komen kasar, bahkan repost yang lengkap dengan komentar nyinyir, itu malah membuat postingan tersebut semakin banyak yang lihat dan bisa jadi orang lain melakukan hal yang sama dengan Anda. Sehingga postingan syahwat dan syubhat semakin memuncaki klasemen.

 

Tahu tidak, kalau pencarian dimedia sosial urutan 1-50 itu berisi hiburan, disitu ada tentang seks dan sejenisnya.

 

Padahal kita bisa menjadi ala-ala Imam Bukhori, yang kalau beliau memiliki kekuatan hafalan sangat luar biasa, sehingga pesan yang disampaikan gurunya sama persis dengan pesan yang beliau sampaikan kepada muridnya. Kita dizaman digital ini walaupun hafalan tidak sekuat Imam Bukhori, kita bisa mengirim pesan dengan sama persis apa yang sebelumnya disampaikan kepada kita, bisa dikatakan 100% sama. Walaupun disisi lain dengan kemajuan teknologi tersebut dapat melemahkan ingatan, karena kita menganggap buat apa juga dihafal toh ada file pdf-nya? toh nanti bisa buka lagi? Dengan begitu otak jarang diasah sehingga kian hari kian susah untuk mengingat. Bisa kebayang bagaimana masa tua? Saat kekuatan ingatan sudah benar-benar terkikis.

 

Sesederhana itu berbuat kebaikan dizaman digital. Kita bisa me-repost postingan teman kita yang lagi jualan, bisa jadi itu caranya untuk bisa makan dan menjaga Izzah sehingga tidak meminta-minta. Kita bisa repost postingan orang yang lagi butuh donor darah, kita bisa membantu mengisi dan menyebarkan kuisioner mahasiswa tingkat akhir yang lagi skripsian, dan kita bisa menyebarkan poster kebaikan lainnya.


Oleh: Yonas Sahirin


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum Aktivis Rohis

Kendalikan Dirimu Sendiri

Bersyukur Membawa Nikmat