Dimanakah Letak Harga Diri Itu?
Isi khotbah jumat di masjid ta'awanul muslimin, yang ane pahami selengkapnya sebagai berikut.
*Diamanakah letak harga diri itu*?
Adakah pada Harta,Jabatan,popularitas atau Kekuasaan ?
Dalam sebuah kisah di ceritakan ada seseorang masuk kampung menunggangi unta, berpakaian serba putih dan memakai sorban.
"Ustad datang , Ustad datang" masyarakat menyambutnya dengan meriah.
Mengapa kalian memanggil saya ustad.
"Karena Tuan memakai pakaian yang bagus "
Kemudian orang tersebut meletakkan sorbannya di kepala ortanya .kemudian ia "bertanya siapa yang lebih mulia"?..
Dari penggalan cerita tersebut kita bisa mengetahui bahawa pakaian yang digunakan bukanlah letak kemuliaan.
*Lalu dimana letak harga diri itu?*
Harga diri itu terletak pada *Seberapa besar kita MEMBERI MANFAAT*
Semakin banyak kita memberi manfaat maka itulah ukuran harga diri seseorang.
Sekali lagi bukan meminta tapi memberi.
Memberi bukan hanya berupa materi tapi juga bisa berupa non materi. Senyum kita kepada saudara kita,selalu ceria ketika bertemu Itu merupakan wujud pemberian yang mulia .
*Tambahan dari ane.*
Dalam sebuah organisasi kemuliaan tidak bisa di ukur dari apakah antum menjadi, mas'ul, ketua departemen, pengurus atau anggota biasa. Namun kemuliaan hanya bisa di dapat dengan seberapa besar pemberian kita terhadap sebuah organisasi. Walaupun hanya menjadi anggota biasa akan tetapi selalu berkontribusi dan menebar manfaat dengan ikhlas hanya mengharap ridho Allah maka sesungguhnya, itu perbuatan yang mulia.
Datang syuro tepat waktu, menjaga adap dalam menyampaikan pendapat, izin bila tidak bisa ikut agenda bersama, menyampaikan kritikan dengan bahasa yang santun dan indah .itu juga merupakan pemberian yang berharga dalam sebuah organksasi.
Sekali lagi harga diri itu tidak di dapatkan dari jabatan atau ke kuasaan namun hanya di dapat dengan memberi manfaat kepada sesama dgn mengharap ridho Alloh semata.
Kita sudah berada 12 hari di tahun 2018 ini semoga kita bisa terus untuk istiqomah dan lebih baik dari hari2 sebelumnya. Senantiasa untuk saling menasihati dalam ketaatan dan kesabaran.
Yogyakarta
Jumat,12 januari
2018
2018
Imran rosadi hamba Alloh penuh dosa butuh belas kasih ampunan dari Alloh.
Penulis adalah salah satu kader LDK Al Qudwah mahasiswa Teknik Kimia UAD
(Foto MUSDA XVI FSLDK Jogja: Penghargaan Al-Qudwah Sebagai LDK Teraktif 2017)Penulis adalah salah satu kader LDK Al Qudwah mahasiswa Teknik Kimia UAD
Komentar
Posting Komentar