LDK AL QUDWAH UAD

Hidup itu pilihan, kita yang tentukan. Kadang, dalam memilih keputusan akan beberapa pilihan berat memang dirasa. Tapi semua hal yang terjadi dalam hidup itu butuh penerimaan. Ketika kita bisa menerima sesuatu yang indah dalam hidup kita, kita juga perlu untuk menerima kebalikannya. Tiap sedih, luka bahkan kecewa. Kita perlu merasakannya, karna dari sanalah kita belajar bagaimana arti bersyukur  yang sebenarnya, menjadikan sebuah pelajaran bagi kita untuk tetap kuat dan akhirnya menyadari bahwa kita bukanlah apa-apa tanpa adanya pertolongan Allah. Kita Cuma makhluk lemah yang tidak sepantasnya menyombongkan apapun yang kita miliki.  Banyak hal yang terjadi di kehidupan lalu yang kalau  kita ingat menjadikan banyak pelajaran bagi kita. Memaafkan dan Merelakan kejadian di kehidupan lalu tak berarti sia-sia. Karna sejatinya, Segala sesuatu yang ditakdirkan Allah pada kita adalah sesuatu yang baik untk kita, memang bukan apa yang kita mau tapi itulah yang kita butuhka...

Oleh Isah Fitriani Setiap orang tentu pernah mengalami sebuah kepahitan di dalam hidupnya, termasuk kegagalan dalam mencapai sebuah impian. Tak jarang pula, ada orang-orang yang menangis kecewa, marah, kesal, bahkan sampai mengutuk takdirnya sendiri. Aku katakan, itu adalah hal yang wajar. Ada dua hal yang perlu digaris bawahi. Yang pertama, ketika kita diberi nikmat berhasil lebih dulu, mungkin setelahnya kita akan menjadi orang yang kufur, angkuh, kikir, lalai, kasar, dan sebagainya. Atau boleh jadi, Allah sedang menguji, seberapa tingkat syukur kita ketika diberi nikmat oleh-Nya. Yang kedua, ketika kita diberi nikmat gagal lebih dulu, mungkin setelahnya kita akan menjadi orang yang lebih rendah hati, banyak bermuhasabah, senang beranak, senang menyanyangi anak yatim, dan yang pasti akan menjadi lebih faham tentang bagaimana cara untuk menghargai orang lain. Kita juga akan lebih menghargai waktu dan berusaha memanfaatkannya dengan baik. Setiap air mata yang jatuh, tentunya...

Oleh: Yunifa Maulida S Salah satu fitrah manusia adalah memiliki kesalahan, baik besar maupun kecil, sengaja maupun tak disengaja. Termasuk kesalahan berupa menyalahi aturan Allah yang disebut dosa. Manusia tak akan luput dari dosa. Namun Allah al Ghafar selalu memberikan kesempatan yang luas bagi hamba-hambaNya untuk bertaubat. Secara harfiah, taubat adalah meninggalkan kemaksiatan dan memohon ampun kepada Allah. Allah ta'ala memerintahkan dalam firmanNya: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31) Wahai Pemuda, hingga detik ini kita masih diberikan nikmatnya bernafas, badan sehat, dan segala nikmat hidup lainnya. Hendaknya kita memanfaatkan waktu yang masih tersisa dengan mendekatkan diri pada Allah, salah satunya dengan bertaubat. Karena sesungguhnya kita tak pernah tahu kapan Allah akan memanggil kita untuk pulang. Seora...